SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA, TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Selasa, 14 April 2009

MENYELESAIKAN MASALAH TANPA MASALAH (Solve the problem without problem)

“Hei!!!!bisa nggak luh naik motor, liat tuh mobil gua lecet! Ganti luh!! Teriak pengendara mobil ketika ada motor yang menyerempetnya. Atau yang lebih seru lagi pernah saya saksikan sendiri disiang hari ketika mobil dengan sepeda motor nyaris serempetan karena motor ingin nyalip dari sebelah kiri, mereka berhenti tiba-tiba sopir keluar membawa kunci inggris dan langsung menghajar helm pengendara motor hingga kacanya mental. Tapi untungnya motor langsung tancap gas hingga tidak terjadi perkelahian yang lebih parah. Lagi asyik naik motor tiba-tiba ada yang nyalip naik juga adrenalin akhirnya ikutan ngebut. Atau sering sekali kita dengar berita-berita kekerasan di media massa baik kekerasan guru terhadap murid, tawuran pelajar, antar kampung dan demo-demo anarkis yang menjurus pada terjadinya kekerasan yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Memang sejak manusia lahir sudah menimbulkan masalah, harus memberi makan, mendidik, memberikan pendidikan yang baik, mencari pekerjaan, mencari pasangan dan menikah, memiliki anak, mengurus cucu sampai meninggal duniapun menjadi masalah.. Hubungan dengan teman sekolah, teman kerja dan masyarakat di sekitar tempat tinggal kita. Ya semua itu memang masalah dalam hidup kita selama di dunia ini.

Masalah-masalah di atas kenapa harus diselesaikan dengan kemarahan, apa nggak bisa tanpa kemarahan untuk menyelesaikan masalah di atas. Karena dengan kemarahan dan kekerasan tidak akan menjadi baik. Bukan berarti lembek yang diperlukan adalah ketegasan sikap dalam memegang kebenaran dan aturan yang berlaku. “Eh mas mobil saya lecet, bagaimana ini tanggung jawabnya? Tidak perlu dengan nada tinggi. Kalo dia malah marah kita ngga usah ikutan marah, tetap bicara dengan nada rendah/ biasa saja. Masa sih dia tidak ngerti. Atau Guru yang merasa terganggu dengan murid yang tidak memperhatikan, bernilai jelek, dan membuat keributan di kelas. Cobalah lakukan pendekan dari hati ke hati, tegur baik-baik kenapa sampai seperti itu. Seperti yang disampaikan oleh ibu Mien Uno dalam seminar “Pembelajaran dengan empati” yaitu Put yourself on their heart, buatlah orang lain terkesan akan kemampuan kita mengendalikan diri dan menyelesaikan masalah tanpa kekerasan tapi dengan ketegasan.

“Menyelesaikan masalah tanpa masalah” ini merupakan slogan Pegadaian yang menurut saya sangat cocok untuk judul tulisan ini, setiap masalah yang muncul dalam hidup kita, dapat kita selesaikan tanpa menimbulkan masalah baru. Jika kita merasa kecewa atau sakit hati kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, tidak kepada hal-hal yang akan merugikan kita seperti miras atau narkoba. Ayo jadikan hidup kita lebih baik.

Kamis, 09 April 2009

LIFE SKILL (KETRAMPILAN HIDUP)

Ketrampilan hidup ini berlaku universal dari ASP-net UNESCO. Berikut 18 ketrampilan hidup yang dapat kita jadikan pedoman dalam menghadapi hidup dan kehidupan:
1. FRIENDSHIP (Persahabatan)
Mencari dan mempertahankan persahabatan melalui hubungan saling mempercayai dan saling memperdulikan
2. PROBLEM SOLVING (Pemecahan masalah)
Mencari pemecahan masalah dalam situasi yang sulit dan masalah hidup sehari-hari.
3. CURIOSITY (Keingintahuan)
Semangat untuk mencari tahu dan mencari pengertian tentang dunia sekitar.
4. EFFORT (Usaha)
Mengerjakan segala pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan kemampuan masing-masing.
5. ORGANIZATION (Pengaturan dan perencanaan)
Merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dengan rapi dan siap pakai.
6. COOPERATION (Kerjasama)
Bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama.
7. CARING (Kepedulian)
Merasakan dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama dan alam sekitar.
8. COURAGE (Keberanian)
Bertindak menurut keyakinan masing-masing. Berani bertindak dan berani menanggung segala resiko atas tindakannya.
9. PATIENCE (Kesabaran)
Menunggu giliran atau menunggu seseorang dengan tenang. Sabar dalam menghadapi segala persoalan hidup.
10. COMMON SENSE (Menggunakan penilaian yang masuk akal)
Menerapkan penilaian praktis yang diperoleh dari pengalaman hidup.
11. PRIDE (Kebanggaan)
Kepuasan tersendiri yang diperoleh dari hasil kerja yang maksimal.
12. FLEXIBILITY (Kesanggupan menyesuaikan diri)
Rela merubah rencana jika diperlukan.
13. INTEGRITY (Integritas)
Dapat membedakan dan bertindak sesuai dengan dengan apa yang benar dan yang salah.
14. RESPONSIBLE (Tanggung jawab)
Bertanggungjawab atas perbuatan sendiri.
15. RESOURCEFULNESS (Penuh dengan ide)
Menghadapi tantangan dengan kreatif. Berusaha mencari ide-ide positif dan kreatif.
16. INITIATIVE (Inisiatif)
Mengerjakan pekerjaan yang memang seharusnya dikerjakan. Selalu muncul inisiatif dalam menghadapi persoalan hidup.
17. PERSEVERANCE (Pantang menyerah)
Gigih walau tantangannya sulit.
18. SENCE OF HUMOR (Rasa humor)
Suka melucu tanpa merugikan dan menyakiti perasaan orang lain.