Sembilan belas hari di bulan Agustus 2009 ini sudah berlalu. Dengan semangat 45 ku kayuh sepeda, berharap hari ini honor mengajar dapat kuterima. Gerbang sekolah sudah kulewati, sepeda kuparkir dan aku beristirahat sejenak, sambil istirahat kusapa pesuruh sekolah yang bertugas membukakan pintu gerbang. Harapan tinggal harapan ternyata honor yang kuharapkan diterima hari ini belum bisa kuterima.
Kepalaku kurasakan tidak karuan, semangatku mendadak turun. Kutinggalkan istri dan dua anakku di rumah hanya dengan uang dua puluh ribuan, yang jauh dari cukup. Berharap hari ini kesusahanku sedikit hilang, ternyata tidak. Darimana lagi kuperoleh uang untuk menyelesaikan bulan Agustus ini yang kurasakan amat panjang, seperti setahun rasanya. Apalagi di bulan Agustus 2009 ini banyak sekali keperluan tambahan seperti iuran RT untuk 17an dan persiapan memasuki bulan suci Ramadan. Mau pinjam sama teman-teman yang kufikir mereka tidak masalah dengan keuangan, ternyata lebih banyak tidak berhasil. "Saya juga perlu", atau "lagi banyak keperluan", katanya.
Kenapa dana BOS di tahun ajaran baru ini ngga keluar-keluar? Apa ngga ada yang peduli?Padahal dana tersebut sangat dibutuhkan untuk operasional sekolah. Apa karena baru aja Pilpres. Entahlah yang jelas buat guru GTT harus siap-siap aja menghadapi puasa lebih awal dan hidup lebih prihatin.
Harapan kami semoga dana Bos segera keluar atau ada yang mau membantu menalangi dana untuk honor para tenaga honorer agar kami guru GTT bisa sedikit tersenyum, walaupun kecil dan hanya cukup atau malah kurang untuk bayar hutang-hutang yang lalu. Amieen.
0 komentar:
Posting Komentar