Kedua binatang ini mendadak populer, menjadi bahan berita berbagai media terkait perseteruan Polri-KPK. Entah kenapa Cicak dan buaya, bukannya Tupai dan kelinci ataupun bukan bawang merah dan bawang putih, kaya cerita rakyat aja. Kedua binatang ini populer karena disebut-sebut oleh salah satu pejabat Polri dalam kasus penahanan dua wakil pimpinan KPK Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah yang disangka menerima suap. Padahal Cicak dan buaya tidak pernah tau menahu dan terlibat dalam masalah tersebut.
Cicak dan buaya sama-sama hewan bertulang belakang yang masuk ke dalam kelas reptilia. Mereka memiliki kaki depan dan belakangnya sama panjang, sehingga bergerak dengan cara merayap atau melata. Persamaan lainnya mereka sama-sama memiliki kesabaran yang tinggi dalam menunggu mangsa. Mangsa ditunggu sampai benar-benar dekat dan dalam jangkauannya, barulah mereka beraksi menangkap mangsa hingga mangsa tidak dapat menghindar dan lepas. Perbedaannya Cicak bertubuh kecil, paling panjang hanya 10 cm, sedangkan Buaya bertubuh besar dapat mencapai panjang 3 meter.
Cicak termasuk suku Gekkonidae bersama tokek. Cicak biasanya merayap di dinding ataupun pohon, makanannya berupa serangga kecil seperti nyamuk ataupun laron. Cicak memiliki kemampuan untuk menghindar dan melarikan diri dari musuhnya dengan cara memutus ekornya yang terus-menerus bergerak. Sehingga musuhnya akan terkecoh dengan terus bergelut dengan ekornya, sedangkan cicaknya sudah melarikan diri. Ekor yang putus itu nantinya akan tumbuh kembali.
Buaya termasuk kelas Crocodylidae bertubuh besar. Hidup di perairan tawar seperti sungai, danau ataupun rawa-rawa. Makanannya hewan bertulang belakang lainnya seperti mamalia, ikan dan reptil.
Dari habitatnya cicak dan buaya kemungkinan tidak pernah berinteraksi, jadi tidak ada hubungannya antara cicak dan buaya.
0 komentar:
Posting Komentar