Prestasi yang biasa-biasa saja, bahkan cenderung menurun dan tidak ada gairah belajar banyak dialami oleh sebagian pelajar. Memperoleh nilai ulangan jelek tidak membuatnya khawatir, malah tertawa seperti tidak ada masalah sama sekali. Di Sekolah tidak mendengarkan penjelasan guru apalagi membuat catatan. Mereka hanya sekedar datang ke sekolah, kemudian pulang ke rumah tanpa ada yang didapat.
Sungguh amat disayangkan hal yang demikian sampai terjadi. Disamping merugikan diri sendiri dan orang tua negarapun amat dirugikan terutama pada tingkat SMP dengan program sekolah gratis. Rugi waktu, rugi biaya untuk keperluan sekolah tapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Menyesal biasanya datang belakangan.
Kondisi keluarga, seperti gangguan komunikasi ataupun tingkat ekonomi keluarga di rumah seringkali menjadi alasan. Padahal keadaan ini bisa dijadikan motivasi. Dengan keadaan seperti ini saya harus bisa berprestasi sebaik-baiknya agar masa depan saya dan keluarga lebih baik lagi. Dapat diambil contoh Issac Newton seorang tokoh Fisika yang dilahirkan prematur dan sering diganggu teman-temannya yang lebih besar darinya. Dalam diri Newton muncul motivasi untuk menjadi yang terbaik melebihi teman-temannya yang postur tubuhnya lebih besar.
Kurangnya semangat berkompetisi pada sebagian siswa menyebabkan prestasi yang diraih jadi biasa-biasa saja bahkan cenderung jelek. Semangat berkompetisi ini memang sangat perlu ditingkatkan, dimana tingkat persaingan sudah sangat ketat. Kita tidak bisa pasrah begitu saja dengan keadaan, kita harus bisa bersaing dengan lainnya. Semangat berkompetisi dapat dimunculkan mulai dari kelas, sekolah dan sampai ke tingkatan yang setinggi-tingginya. Ajang-ajang kompetisi untuk para siswa sudah cukup banyak, seperti berbagai Lomba Cerdas Cermat, Olimpiade, Pentas Seni dan lain-lain. Ayo tunjukkan bahwa kita bisa bersaing dengan lainnya. Selamat berkompetisi dalam hidup ini, semoga sukses!
0 komentar:
Posting Komentar